" Marketing is not the matter of how to create customers but how to win the heart of customers "

Kamis, 10 Desember 2009

Overlis, Paparkan Performansi Divre1 Sumatra kepada DPR-RI Komisi XI





GM Telkom Kandatel Medan, Overlis, memaparkan performansi Telkom Divre 1 Sumatra di hadapan pimpinan dan anggota Komisi XI DPR-RI, Selasa (8/12) di Gedung Pertamina Wilayah Sumbagut di Medan. Sebanyak 22 orang anggota Komisi XI itu dipimpin oleh Wakil Ketua, Akhsanul Qosasih. GM Telkom Overlis didampingi POH GM Kandatel Sumut, Sony Hidayat, Mgr BP Medan, Danten Irawady Sihombing, Asman CDC Medan, Suteki.

Dalam sebuah rapat kerja dengan Tim Komisi XI DPR RI itu berbagai instansi (BUMN) memaparkan performansinya, antara lain Pertamina, Pelindo, Angkasa Pura, PLN, PT I, II, III, dan IV. Usai pemaparan, secara bergantian anggota DPR RI itu menyampaikan beberapa pertanyaan khususnya menyangkut dengan performansi keuangan dari masing-masing BUMN.

GM Telkom Kandatel Medan, Overlis memaparkan performansi Divre I Sumatra dan kemajuan bergam inovasi layanan yang dicapai serta kendala yang dihadapi dalam menjaga infrastruktur fasilitas telekomunikasi. Telkom tetap memiliki komitmen untuk tetap menjaga kenyamanan pelanggan. Masalah kualitas layanan di wilayah dengan coverage seluas 473 ribu Km2 dengan populasi penduduk sekitar 50 juta jiwa itu, kata Overlis, harus terus ditingkatkan. ”Untuk itulah, melalui 8 Kandatel dan 23 Kancatel yang ada, pembangunan infrastruktur telekomunikasi terus digeliatkan. Saat ini Telkom Divre 1 memiliki pelanggan sebanyak 1.305.782 sst (fixedline), 183.187 ssl (Speedy) dan 1.684.509 ssf (Flexi),” papar Overlis.

Menyinggung tentang layanan telekomunikasi di Sumatra saat ini, Overlis mengatakan, ada 2 operator wireline, 10 operator wireless ( GSM & CDMA) dan 5 operator broadband dengan teledensitas 74% untuk seluruh operator telekomunikasi. Sedangkan teledensitas layanan Telkom mencapai 4%, namun teledensitas Telkom Group mencapai 56%. Overlis menambahkan, teledensitas itu akan terus tumbuh seiring dengan gencarnya operator telekomunikasi memasarkan produknya.

Kepada 22 anggota DPRRI itu, GM Telkom Medan, Overlis menyampaikan proses transformasi yang sedang bergulir di Telkom, khususnya perubahan portofolio bisnisnya dari infocomm menjadi T.I.M.E ( Telecomunication, Information, Media dan Edutainment). Dengan portofolio bisnis yang baru itu diharapkan Telkom akan mampu memberikan layanan yang beragam dalam menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berubah.

KANDATEL MEDAN

Secara spesifik, GM Telkom Kandatel Medan itu menjelaskan performansi layanan Telkom Kandatel Medan yang membawahi 4 kabupaten/kota (Medan, Langkat, Binjai dan Deli Serdang). ”Dengan coverage area layanan mencapai 9.960 Km2 maka pelanggan Telkom di Kandatel Medan saat ini sebanyak 298.000 untuk layanan fixedline, 50.000 untuk layanan broadband (Speedy) dan sebanyak 562.000 untuk layanan wireless (Flexi). Sedangkan pelanggan untuk Kandatel Medan dan Kandatel Sumut, maka tercatat pelanggan flxedline adalah 414.000 ribu, pelanggan broadband (Speedy) 61.000 ssl dan pelanggan wireless (Flexi) sebanyak 611.000 ssf,” Overlis memaparkan.

Ia menambahkan, untuk meng-cover layanan wireless, khususnya Flexi, maka ada sebanyak 238 BTS di Provinsi Sumatera Utara. Seluruh kode area yang ada (sebanyak 19 kode area) sudah dapat dilayani Flexi. Bahkan, BTS Flexi terbanyak ada di Medan, yakni 151 unit.

CSR TELKOM

Pemaparan lainnya adalah peran Telkom dalam Corporate Social Resposibility (CSR) dimana Telkom telah melakukan program yang sangat spektakuler dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. ”Dengan Konsep Sumatra Pulau Digital, maka banyak kawasan digital dibangun. Salah satu kawasan yang ditangani secara intensif adalah ’Kampung Digital Sampali’ sebagai sebuah desa pintar di tanah air. Kampung Digital Sampali ini, telah memenangkan lomba CSR Award Nasional tahun 2008 lalu,” tegas Overlis.

Bukan hanya Kampung Digital Sampali. Telkom juga mengembangan Taman-taman digital, layanan-layanan seperti Broadband Learning Center Layanan (free) Hotspot, sekolah digital, masjid digital, dll. Konsep Sumatra Pulau Digital ini juga memberikan terobosan yang sangat besar dalam menurunkan digital divide (kesenjangan digital) di Sumatra.

Sementara itu, untuk pengembangan UKM, maka Telkom telah melakukan pembinaan UKM dengan penyaluran dana bergulir untuk berbagai sektor, seperti perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, industri. Tahun 2007, misalnya, Telkom telah menggulirkann dana sebesar Rp 51 miliar lebih (di Sumatra) atau sekitar Rp 7,1 miliar di Sumatera Utara. Tahun 2008, disalurkan Rp 57 miliar (di Sumatra ) atau Rp 8, 3 miliar di Sumatera Utara, sedangkan tahun 2009 (posisi September 20090 disalurkan sebesar Rp 42 miliar (di Sumatra) atau Rp 9,1 miliar di Sumatera Utara. Jumlah UKM yang dibina saat ini mencapai 2.136 UKM di seluruh Sumatra. Dari jumlah itu, di Sumatera Utara ada 440 UKM dan di Medan ada 218 UKM. ***