" Marketing is not the matter of how to create customers but how to win the heart of customers "

Rabu, 29 Juli 2009

Overlis Isi Ceramah Antisipasi Bom Pada Forum Security Medan



Selasa, (28/7) Intranet Kandatel MedanTragedi ledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jakarta tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, membuat masyarakat merasa takut dan trauma. Masih belum terungkapnya pelaku peledakan dan seringnya adanya ancaman ataupun isu teror bom yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab menjadikan suasana tidak kondusif, masyarakat bertambah panik dan merasa cemas. Dalam hal ini, GM Telkom Kandatel Overlis, Senin (27/7) bertempat di Aula Deli Bhayangkara Poltabes MS pada acara “ Pencerahan Antisipasi Teror “ yang diikuti oleh 175 orang undangan perwakilan dari BUMN, Instansi Pemerintah, Pemko Medan, Perhotelan, Plaza dan Perwakilan dari Negara Asing / Konsul yang ada di kota Medan. Menanggapi isu teror bom yang dirasakan saat ini, Overlis, selaku GM Datel Medan dan Nara Sumber pada acara ini mensosialisakian Produk Telkom yang sangan mendukung untuk mengatisipasi Isu dan teror bom agar mudah dan dapat dilacak. Salah satunya dengan mengaktifkan layanan Kenali Langsung Identitas Pelanggan (KLIP) atau Caller ID. Layanan ini dapat dengan mudah diperoleh masyarakat, khususnya pelanggan telepon rumah dengan menghubungi layanan Telkom 147 atau Plaza Telkom terdekat. Petugas Telkom akan mengaktifkan fitur layanan KLIP. Untuk mendapatkan fasilitas ini, proses aktifasinya tidak berbayar (free) sedangkan abonemen bulannya hanya Rp. 10.000.- sama dengan tarif parkir di Sun Plaza guyonnya kepada peserta. Dengan fitur ini nomor telepon pemanggil / In Coming dapat diidentifikasi dengan mudah. Persis sama dengan layanan telepon selular. Pelanggan juga dapat menyimpan nomor-nomor khusus untuk mudah dikenal. Bila nomor yang masuk sudah teriidentifikasi, terserah pelanggan, mau mengangkat handset atau tidak .Overlis menambahkan, pemakaian layanan ini sangat membantu masyarakat, pebisnis, pemerintah dan kepolisian guna membantu mengungkap nomor pemanggil yang sering disebut telepon anti teror. Fasilitas Telkom KLIP ini secara intensif telah diluncurkan 3 tahun lalu dan saat ini pelanggan yang sudah terdaftar 128.538 sst. “ Jumlah ini akan terus meningkat, karena telah menjadi Lifestyle bagi masyarakat modern. Layanan KLIP ini juga telah dibuktikan Polri ketika berhasil menangkap pelaku teror bom yang tertangkap di Banda Aceh baru-baru ini. hal ini diungkapkan Waka Poltabes MS, AKBP Fredick Kala Lembang pada acara tersebut, bahwa seorang pelaku teror bom yang tertangkap telah melakukan teror dan isu bom sebanyak 100 kali berhasil ditangkap dengan menelusuri jejak melalui nomor HP yang digunakannya berdasarkan laporan dari pelanggan telepon yang menggunakan fasilitas KLIP (Kenali Langsung Identitas Pelanggan) atau Called IDl sehingga nomor pelaku dan lokasi keberadaanya pun dapat diketahui. Masih upaya untuk mengatasi teror bom, Overlis juga mensosialisasikan produk Telkom yang lainnya, bagi pelanggan Telkom yang sudah memiliki layanan Internet Speedy Broadband Access, maka fasilitas ini dapat dimamfaatkan juga dengan menambahkan kamera CCTV dan ditempatkan dibeberapa titik strategisPeralatan Speedy dan Kamera ini juga dapat juga dimafaatkan untuk pengecekan lokasi tertentu di luar rumah. Misalnya Mengecek Security yang bertugas, mengecek gudang, pabrik, kantor dan rumah ataupun sebaliknya, di Kota Solo fasilitas ini dimamfaatkan Pemko Setempat untuk melakukan pengecekan di jalan-jalan yang ramai dan lagi macet sehingga bagi yang mengedarai kendaraanya akan terhindar dari kemacetan. Pada kesempatan yang sama, AKBP Fredick Kala Lembang juga menghimbau dan memberitahukan kepada peserta, bahwa saat ini Poltabes Medan telah memiliki Central Pelayanan Kepolisian (CPK) atau SMS Centre dengan nomor 08192198800 yakni sebagai nomor akses penerimaan pengaduan/laporan dari masyarakat bila mengalami gangguan, melihat yang mencurigakan dengan melaporkan kenomor CPK atau SMS Centre ini laporannya akan termilis kepada 500 anggotanya sehingga dalam 5 – 10 menit petugaspun bisa langsung datang/tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sementara itu Kanden Gegana, Kompol Budi Satrio dan AKP R. Pelawi dalam sosialisasinya menghimbau kepada operator/penerima ancaman bom yang dilakukan via telepon supaya tetap tenang, memperpanjang bicara dengan melakukan himbauan untuk berbuat baik dan menanyakan dimana bom tersebut diletakkan dan agar pula dapat diketahui jenis bom, rakitan atau buatan pabrik .
Sumber : 601002 (Usman Effendi) - MDN

3 komentar:

ReGiE mengatakan...

asasalamualikum pak..pa kbr keluarga pak??sehat??....semoga indonesia makin aman pak...tidak ada lagi BOm..BOMan..

lai pulang pacu jalur pak?????????

Overlis mengatakan...

Regie,,
kabar baik,,kami nggak bisa pulang pacu Jalur,,,
Salam

Ferie mengatakan...

Assalam... pak req tukeran link yah... di tunggu postingan berikutnya :)

http://ferie-id.com