" Marketing is not the matter of how to create customers but how to win the heart of customers "

Rabu, 31 Desember 2008

Kerjasama Telkom Medan dengan IGOS



INDONESIA GO OPEN SOURCE (IGOS) COMMUNITY DAN TELKOM TANDATANGANI PKS

Senin, 29/12, Intranet MedanMinggu (28/12), bertempat di Istana Maimun, Jalan Brig. Katamso Medan, dilaksanakan penandatanganan suatu Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional I Sumatra diwakili oleh Overlis selaku GM. Kandatel Medan dengan Indonesia Go Open Source (IGOS) Community diwakili oleh, Pimpinan IGOS Center Sumatra, Imelda Maynila tentang penggunaan ruangan dan supporting facility lokasi jalan Monginsidi – Medan. disaksikan oleh EGM Divre1, M. Awaluddin, Staf Ahli Menristek,Prof. DR. Engkos Koeswara, dan beberapa pejabat perbankan. Staf Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek),IGOS muncul adalah suatu semangat untuk mandiri dan tidak tergantung kepada vendor tertentu.IGOS Centre Sumatra, adalah komunitas Open Source System yang memberikan layanan Open Source System kepada masyarakat dan berada dibawah Kementrian RISTEK Republik Indonesia, berkedudukan dan berkantor di Medan – Sumatra Utara, sejalan dengan kemajuan iptek sebagai tangggung jawab pemerintah dan dibantu oleh badan usaha seperti Telkom yang telah mengalokasikan sebahagian dana CSR untuk kemajuan pengembangan ilmu dan teknologi.Menyinggung implementasi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau teknologi yang mampu membawa pita lebar (bandwith) kapasitas besar dalam jarak jauh, diharapkan sudah dijalankan pada 2009. Diharapkan muatan komponen lokal lebih banyak sehingga ketergantungan terhadap produk luar dapat diminimalisasi, ujar Engkos Koswara selaku Staf ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), di istana maimoon saat presentasi sekaligus meninjau rangkaian acara Parade Ekonomi Syariah yang berlangsung selama empat hari (27/12- 29/12).Menurut dia, dewasa ini baru diselesaikan pembangunan tower dan frekuensi 2,3 GHz sedang diujicoba. Semoga di tahun 2009 nanti implementasi WiMAX bisa diimplemtasikan.Sementara itu dalam sambutannya, Menristek Kusmayanto Kadiman mengatakan, Indonesia Go Open Source (IGOS) yang dideklarasikan oleh lima menteri pada 30 Juni 2004 merupakan suatu inisiatif dalam penguasaan teknologi informasi, khsususnya teknologi informasi berbasis open source."Kenyakinan memilih open source merupakan langkah nyata untuk lebih mendorong penggunaan dan pemanfaatan perangkat lunak legal berbasis open source guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi Indonesia," katanya.IGOS harus terus disosialisasikan di tengah masyarakat karena menguntungkan dalam banyak hal.EGM, Divre I SumatraM. Awaluddin dalam paparannya, di negara kita dengan pelanggan wireless yang baru berkembang lebih kurang 140-an juta dan dilayanai oleh 12 operator. Sedangkan di China dengan pelanggan 600 juta hingga 700 juta hanya dilayani dua operator. Dibandingkan perkembangan dan penyerapan teknologi komunikasi di dalam negeri, ternyata Sumatera tercatat paling berkembang, ungkap EGM Divre I Sumatra, M. Awaluddin.Infrastruktur terus berkembang guna menunjang mobilitas masyarakat yang semakin tinggi sehingga pembayaran uang cash kedepan tidak akan tumbuh lagi karena dimasa akan datang justru payment non cash lebih meningkat dan pertumbuhan akan lebih signifikan, hal ini juga sudah tertuang dalam UU nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.Berbicara mengenai WiMAX sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu dan akan beroperasi dalam basis frekuensi 2,3 – 3,3 Ghz mampu diakses dalam radius yang sangat luas hingga 60 kilometer dengan kondisi non line of sight dan cocok untuk mobile.Dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap Indonesia Go Open Source atau IGOS, untuk pengembangan aplikasi akan lebih cepat sesuai support facility dan selalu mengggunakan open source yang secara periodik dapat diberdayakan di Speedy Learnig Center Monginsidi full broadband access internet speedy.Selanjutnya rombongan bergerak untuk meresmikan IGOS center Sumatra di Moginsidi yang berpapasan dengan Speedy Learning Center, Engkos Koeswara sangat senang dan bangga sekali saat kunjungan ke kelas yang sedang ada pelatihan Open Source, semoga dukungan Telkom lebih cepat memasyarakatkan Open Source dengan infrastruktur internet speedy.

4 komentar:

ilham mengatakan...

Saya orang taluk pak, kebetulan saya kerja di Kantor Bupati menangani IT nya. Saya tertarik membaca komentar Bapak di www.benaigeneration.com , saat ini kuansing sudah mulai maju di bidang IT, Kabupaten2x lain ada yg belajar ke Kuansing, seperti kab. Pelelawan dan kabupaten tetangga di Jambi, karena untuk di Sumatera yang patut dijadikan percontohan dalam pembangunan SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan) menurut versi dirjen Adminduk Depdagri adalah Kabupaten kita pak. Tahun ini kita sudah berhasil membangun jaringan SIAK online ke seluruh kecamatan melalui jaringan wireless . Jaringan tersebut selain dimanfaatkan untuk KTP juga untuk akses internet di kecamatan. Selain itu pemda juga menyediakan akses internet gratis yang sementara ini masih disekitar komplek perkantoran dan lapangan limuno. Ada beberapa kecamatan yang membangun hotspot gratis dengan swadaya sendiri yang menumpang pada jalur SIAK, misalnya pada kecamatan Gunung Toar dan Kecamatan Inuman. Akses internet untuk seluruh kecamatan tersebut berpusat di Kantor Bupati dengan berlangganan Astinet Telkom. Hal tersebut sesuai dengan visi Telkom Ridar untuk menjadikan sumatera sebagai pulau digital. (Foto dokumentasi dapat Bapak liaht di http://www.kuansing.go.id/jaringan )
Rencana kedepan bandwith internet tersebut akan kami sharing ke sekolah-sekolah dan desa-desa di kecamatan, tapi kami masih terkendala pada masih mahalnya bandwidth internet.
Untuk mewujudkan kampung digital di kuansing seperti yang bapak ceritakan, kami rasa dapat kami ciptakan di kuansing, terlebih lagi apabila telkom turut serta membantu kami. Karena APBD kami tergolong kecil di bandingkan dengan kabupaten lain di Riau.
Terima kasih pak
(admin@kuansing.go.id)

Overlis mengatakan...

Pak Ilham ysh.
Saya bangga dengan sistem informasi di Kab Kuansing sudah meneerapkan "SIAK",, dan tentu administrasi semakin lebih cepat, akurat da real time.
Untuk implementasi Kampung Dgital,,saya sudah laporkan keinginan masyarakat Kuansing ke GM Kandatel Ridar,,dan akan diprogramkan oleh beliau,,mari kita dukung untuk segera terwujud.
Terima kasih atas responnya,,
Salam dari Medan Metro Digital,,,

Rian mengatakan...

Yth Pak Overlis.
Saya Rian, yang kebetulan pada saat ini sebagai Lurah di kelurahan Beringi Jaya Kec. Benai, Kab. Kuantan Singingi - RIAU.

Saya sangat tertarik dengan isi artikel IGOS yang bapak tulis. Dengan artikel tersebut, timbul pemikiran untuk menciptakan kampung IT di Kel. Beringin Jaya.(Sebagai kampung pertama di Riau yang peduli terhadap IT).

Untuk mewujudkan langkah tersebut,langkah awal yang akan dilaksanakan adalah membangun infrastruk Hotspot. Hotspot tersebut nantinya akan menggunakan bandwidth internet Pemkab. Kuansing yang dihubungkan oleh Access Point (AP) Kecamatan Benai.

Namun yang menjadi kendala pada saat ini adalah, keterbatasan bandwidth yang ada untuk menjangkau setiap diteil daerah, terutama Kelurahan Beringin Jaya.

Untuk itu, saya sangat berharap sekali adanya kolaborasi kerjasama antara Pemkab Kuansing dan PT. Telkom untuk dapat meningkatkan bandwidth internet, sehingga hotspot yang ada di desa/kelurahan menjadi lebih optimal dalam pengoperasiannya.

Mohon saran Pak Overlis untuk terwujudnya rencana ini. Terima kasih.

******

Nama: Rian Fitra.
Pekerjaan: Lurah Beringin Jaya.
Domisili: Simpang 4, Koto, Teluk Kuantan.
YM! ID: rian_xy@yahoo.com

ajis mustopa mengatakan...

saya turut senang sekali atas perhatian bapak rian fitra sebagai lurah beringin jaya, yang mau peduli akan kemajuan desa kami, semoga niat baik bapak terlaksana, amin